By
Nurwansyah
Nurwansyah
Pestisida diartikan sebagai obat atau
racun yang terbuat dari bahan-bahan atau zat-zat yang telah diformulasikan
dalam bentuk beranekaragam yang dapat membunuh atau mengurangi kerugian secara
ekonomis pada tanaman budidaya akibat serangan organisme pengganggu tanaman
yang meliputi hama, penyakit dan gulma. Formulasi bahan-bahan pestisida yang
beredar dipasar digolongkan berdasarkan kemampuan suatu bahan atau zat-zat
aktif yang terkandung didalamnya dalam mengendalikan organisme pengganggu
tanaman yang digolongkan kedalam 5 golongan, yaitu :
1. Herbisida merupakan
kelompok pestisida yang khusus mengandung bahan atau zat-zat yang mampu
mengendalikan gulma baik itu gulma rerumputan, teki-tekian, kayu-kayuan,
berdaun lebar, dan berdaun sempit
2. Fungisida merupakan
kelompok pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan serangan jamur dan
cendawan penyebab penyakit pada tanaman budidaya
3. Nematisida adalah pestisida
yang berfungsi mengendalikan serangan hama dari golongan cacing, ulat dan kawan
sebangsanya hehehe bingung ....
4. Insektisida merupakan
pestisida yang diaplikasikan untuk mengendalikan hama dari golongan insekta
seperti semut, serangga (bukan ANGGA, hehe yang punya nama Angga jangan
tersinggung yea... maaf sebelumnya), lalat, lebah dll
5. Rodentisida untuk
mengendalikan hama tikus, orong-orong kalau bahasa saya kalau bahasa umumnya
kurang paham saya nya
6. Nurwantisida khusus untuk
membunuh saya (just kidding biar gak terlalu fokus gitu jadi mudah dipelajari
dan dipahami ,, kalau saya nyebutnya belajar nyatai) meskipun nyatai, ilmu nya
tetep harus dapet..
Nah, kalau sudah tahu golongan
pestisida tentu kita bertanya, bentuk formulasi pestisidanya seperti apa?
Bentuk formulasi pestisida pada garis besarnya ada 3 macam yang pertama bentuk
formulasi cair pekat yang dilambangkan dikemasan dengan huruf “ EC”. Kedua,
butiran (granula) dengan lambang huruf “G” dan yang ketiga bentuk tepung
(wartabke powder yang biasanya di lambangkan pada kemasan produk pestisida
dengan huruf “W atau WP”.
Cara
mengaplikasikannya dari setiap bentuk formulasi berbeda namun dapat juga
melalui penyemprotan (aplikasi yang paling banyak digunakan) seperti dengan
pengenceran. Adapun cara mengaplikasikan pestisida kelapangan dapat dilakukan
dengan berbagai cara sebagai berikut :
1. Penyemprotan
2. Injeksi
3. Fumigasi
4. Dusting
5. Penaburan
Namun
pada prinsipnya, apapun cara aplikasinya tetap tujuannya adalah untuk
mengendalikan OPT yang harus memeprhatikan penggunaan dosis, jenis OPT yang
akan dikendalikan, jenis pestisida yang akan dipakai, kapan waktu
pengaplikasiannya, dan cara aplikasi yang akan dipakai juga musti tepat atau
yang dikenal dengan istilah 5 T (tepat dosis, tepat jenis pestisida, tepat
waktu, tepat cara aplikasi dan tepat OPT yangkaan dikendalikan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar