Selasa, 27 November 2012

lihat kartu lawan main

MELIHAT KARTU LAWAN DI PERMAINAN DEWA POKER ONLINE - NEW ocT 2011

* Dengan menggunakan Aplikasi Web Browser Chrome, Firefox, Opera kita dapat melihat kartu 
lawan dalam permainan poker dewa poker, trik ini cukup sederhana hanya dengan meninstal plugin
web browser kita ( Adobe Flash Player Debug 10.3 ) kita dapat melihat kartu yang di miliki lawan
caranya dengan melihat source page code web browser pada saat kita berada di table, biasanya kartu lawan ditandai dengan
coding php seperti dibawah ini
====Baris ke 31======
a href="http://www1.dewapoker.com" title="Dewa Poker"
img src="/image10231.jpg" title="xxxxxx" value=01,10 /
titile="xxxxxx" (merupakan ID lawan kita)
value=01,10 (merupakan kartu lawan kita, angka 01 merupakan kartu AS begitu seterusnya)
=====================
tentu saja coding tersebut hanya dapat dilihat apabila kita telah menginstal plugin Adobe Flash Player Debug 10.3,
dan plugin trb tersebut dilabeli 1.555 USD oleh pihak Adobe, tetapi jangan khawatir, 
pihak Adobe memberikan kita free trial selama 3 hari untuk mencoba plug

Rabu, 07 November 2012

laju penyerapan air (difusi, osmosis dan imbibisi)

style="text-align: center;"> by :
Nurwansyah

air merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam proses fisiologi tumbuhan terutama dalam proses difusi, imbibisi dan osmosis pada benih tanaman.
difusi merupakan pergerakan molekul air dari larutan berkosentrasi tinggi ke larutan berkosentrasi rendah hingga mencapai keseimbangan dinamis.
osmosis ialah pergerakan molekul air dari potensial tinggi ke potensial rendah sehingga mencapai keseimbangan yang dinamis.
imbibisi adalah proses masuknya air kedalam sel benih karena adanya perbedaan potensial air dari dalam dan luar benih.
ada  beberapa faktor yang dapat digunakan dalam mengukur laju penyerapan air kedalam sel tumbuhan. perbedaan potensial air merupakan metode pengukuran yang dianggap paling baik. potensial air sangat ditentukan oleh :
1. potensial osmotik yaitu zat-zat terlarut dimana potensial osmotik berbanding terbalik dengan kosentrasi zat pelarut. jika zat-zat terlarut banyak maka, potensial osmotik rendah
2. potensial tekanan yaitu jika dinding sel telah membesar maka, dilakukan sintesis dinding sel untuk menghasilkan dinding sel baru agr tidak mudah rusak, karena dinding sel baru memiliki daya elastisitas besar dan jika terjadi pembesaran akibat adanya tekanan ia akan kembali seperti semula (kebentuk semula).
kemampuan menyerap air/laju penyerapan air pada benih berdasarkan potensial air ditentukan oleh :
1. Potensial Osmotik yaitu kemampuan dinding sel benih untuk mengikat zat-zat terlarut. dimana semakin tinggi zat-zat terlarut kemampuan menyerap air semakin rendah.
2. Potensial Matrik yaitu kemapuan dinding sel benih untuk terhidrasi (mengikat air), dimana semakin tinggi kemampuan menyerap air, maka nilainya semakin kecil (negatif). biasanya dinding sel yang tersusun dari karbohidrat dan protein memiliki potensial matrik rendah karena mudah terhidrasi sedangkan lemak (lipid) kebih tinggi.
3. Tekanan Hidrolitik, tekanan hidrolitik terbagi menjadi dua :
a. T. Hidrolitik Internal yaitu kumpulan larutan dari dalam untuk menekan dinding sel dalam total nilai air benih minus (-) karena potensial air murni nol
b. T. Hidrolitik Eksternal yaitu kemampuan larutan dari luar untuk menekan dinding sel
4. Resistensi yaitu daya hambat dari benih terhdap pergerakan air. resistensi terbagi menjadi dua yaitu :
a. Resistensi Internal yaitu daya hambat karena faktor-faktor permeabilitas membran atau dinding sel terhdap air
b. Resistensi Eksternal yaitu daya hambat karena faktor dari luar dan sangat ditentukan oleh struktur kulit benih. benih dengan struktur keras (Palm) memiliki daya resistensi tinggi.
5. Difusi akan berbanding terbalik antara kosentrasi larutan dengan kosentrasi air dalam benih. semakin tinggi perbedaan akan semakin rendah tingkat difusi karena air mengalami kejenuhan larutan.
6. Osmosis pada molekul/ partikel zat akan berbanding terbalik antara potensial tinggi ke rendah. semakin tinggi perbedaan potensial zat tersebut maka penyerapan zat akan semakin lambat
7. Imbibisi akan berbanding lurus antara potensial air benih dan luar benih, semakin tinggi perbendaan semakin tinggi tingkat imbibisi air.

laju penyerapan air (difusi, osmosis dan imbibisi)

by:
Nurwansyah



Senin, 05 November 2012

Fotosintesis Tanaman

Fotosintesis merupakan proses pemanfaatan H20, CO2 dan sinar matahari untuk menghasilkan glukosa (C6H12O6) melalui klorodil daun dengan rumus kimia :
                          H20 + CO2

Selasa, 30 Oktober 2012

Tanah Gambut dan Permasalahanya


 Media tanam merupakan tempat untuk penyebaran akar yang berfungsi untuk penyangga tanaman agar dapat berdiri tegak dan tempat untuk penyerapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, maka media tanam harus mendukung pertumbuhan dan kehidupan tanaman. Oleh karena itu media tanaman harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 
1. Dapat menopang tanaman agar dapat tegak. 
2. Mempunyai drainase dan aerase yang baik.
3. Kaya bahan organik.
4. Kemasaman tanah (pH) berkisar antara 5,6-6,8
5. Mampu menyediakan unsur hara tersedia bagi tanaman
6. Mampu menjaga kelembaban disekitar akar. 
5. Memiliki tekstur remah
Di indonesia, luas lahan tanah gambut cukup besar dan sangat potensial dikembangkan dalam pengembangan pertanian. Tanah gambut terbentuk dari sisa-sisa tanaman yang telah mati dan terdapat pada  tempat  yang selalu tergenang air sehingga gambut merupakan tanah yang berkadar  bahan organik tinggi hanya saja unsur hara yang dibutuhkan belum terurai sehingga sulit dimanfaatkan  tanaman. 
Tanah gambut secara umum dalam ilmu tanah disebut tanah organosol atau histosol yaitu tanah yang memiliki lapisan bahan organik dengan berat jenis (BD) dalam keadaan lembab.  Gambut diklasifikasikan lagi berdasarkan berbagai sudut pandang yang berbeda; dari tingkat kematangan, kedalaman, kesuburan dan posisi pembentukannya. Berdasarkan tingkat kematangannya, gambut dibedakan menjadi:
  1. Gambut saprik (matang) adalah gambut yang sudah melapuk lanjut dan bahan asalnya tidak dikenali, berwarna coklat tua sampai hitam, dan bila diremas kandungan seratnya < 15%.
  2. Gambut hemik (setengah matang) (Gambar 2, bawah) adalah gambut setengah lapuk, sebagian bahan asalnya masih bisa dikenali, berwarma coklat, dan bila diremas bahan seratnya 15 – 75%.
  3. Gambut fibrik (mentah) (Gambar 2, atas) adalah gambut yang belum melapuk, bahan asalnya masih bisa dikenali, berwarna coklat, dan bila diremas >75% seratnya masih tersisa.
 Berdasarkan tingkat kesuburannya, gambut dibedakan menjadi:
  1. Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-basa serta unsur hara lainnya. Gambut yang relative subur biasanya adalah gambut yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut.
  2. Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan mineral dan basa-basa sedang.
  3. Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral dan basa-basa. Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik
  4. Gambut eutrofik di Indonesia hanya sedikit dan umumnya tersebar di daerah pantai dan di sepanjang jalur aliran sungai.
Tingkat kesuburan gambut ditentukan oleh kandungan bahan mineral dan basa-basa, bahan substratum/dasar gambut dan ketebalan lapisan gambut. Gambut di Sumatra relatif lebih subur dibandingkan dengan gambut di Kalimantan.
Berdasarkan lingkungan pembentukannya, gambut dibedakan atas:
  1. Gambut ombrogen yaitu gambut yang terbentuk pada lingkungan yang hanya dipengaruhi oleh air hujan
  2. Gambut topogen yaitu gambut yang terbentuk di lingkungan yang mendapat pengayaan air pasang. Dengan demikian gambut topogen akan lebih kaya mineral dan lebih subur dibandingkan dengan gambut ombrogen.
 Berdasarkan kedalamannya gambut dibedakan menjadi:
  1. Gambut dangkal (50 – 100 cm),
  2. Gambut sedang (100 – 200 cm),
  3. Gambut dalam (200 – 300 cm), dan
  4. Gambut sangat dalam (> 300 cm)
 Berdasarkan proses dan lokasi pembentukannya, gambut dibagi menjadi:
  1. Gambut pantai adalah gambut yang terbentuk dekat pantai laut dan mendapat pengayaan mineral dari air laut
  2. Gambut pedalaman adalah gambut yang terbentuk di daerah yang tidak dipengaruhi oleh pasang surut air laut tetapi hanya oleh air hujan
  3. Gambut transisi adalah gambut yang terbentuk di antara kedua wilayah tersebut, yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh air pasang laut.
Gambut merupakan salah satu jenis tanah dengan luas lahan yang cukup besar dan sangat potensial dikembangkan dalam kegiatan pertanian hortikultura. Gambut memiliki potensi kandungan bahan organik tinggi dan kemampuan menyerap air tinggi yaitu 13 kali dari beratnya. Namun, permasalahan pengembangan pertanian di tanah gambut menjadi kendala utama dalam pengembangan pertanian hortikultura. Kendala pertanian pada tanah gambut sesungguhnya disebabkan oleh drainaise jelek, kemasaman tinggi, tingkat kesuburan dan kerapatan lindak rendah. Kemasaman gambut yang tinggi dan ketersediaan hara serta Kejenuhan Basah (KB) rendah menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat rendah. untuk itu perlu dilakukan upaya yang dapat meningkatkan kesuburan tanah pada tanah gambut. cara yang dapat dilakukan yaitu :
1. Pengelolaan air
Budidaya tanaman pangan di lahan gambut harus menerapkan teknologi pengelolaan air, yang disesuaikan dengan karakteristik gambut dan jenis tanaman. Pembuatan saluran drainase mikro sedalam 10 - 50 cm diperlukan untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman pangan pada lahan gambut. Tanaman padi sawah pada lahan gambut hanya memerlukan parit sedalam 10-30 cm. Fungsi drainase adalah untuk membuang kelebihan air, menciptakan keadaan tidak jenuh untuk pernapasan akar tanaman, dan mencuci sebagian asam-asam organik. Semakin pendek interval/jarak antar parit drainase maka hasil tanaman semakin tinggi. Walaupun drainase penting untuk pertumbuhan tanaman, namun semakin dalam saluran drainase akan semakin cepat laju subsiden dan dekomposisi gambut  
2. Pengelolaan kesuburan tanah
Tanah gambut bereaksi masam. Dengan demikian diperlukan upaya ameliorasi untuk meningkatkan pH sehingga memperbaiki media perakaran tanaman. Kapur, tanah mineral, pupuk kandang dan abu sisa pembakaran dapat diberikan sebagai bahan amelioran untuk meningkatkan pH dan basa-basa tanah. Tidak seperti tanah mineral, pH tanah gambut cukup ditingkatkan sampai pH 5 saja karena gambut tidak memiliki potensi Al yang beracun. Peningkatan pH sampai tidak lebih dari 5 dapat memperlambat laju dekomposisi gambut. Pengaruh buruk asam-asam organik beracun juga dapat dikurangi dengan menambahkan bahan-bahan amelioran yang banyak mengandung kation polivalen seperti terak baja, tanah mineral laterit atau lumpur sungai.



Jenis Amelioran
Dosis
(ton Ha-1 tahun 1)
Manfaat
Kapur Pertanian
1-2
Meningkatkan basa-basa dan pH tanah
Pupuk Kandang
5-10
Memperkaya unsur hara makro dan mikro
Abu
10-20
Meningkatka basa-basa dan pH tanah
Pupuk Kompos
10-15
Memperkaya unsur hara makro dan mikro

Limbah Biogas

10-20
Mengurangi fitotoksik asam organik
Meningkatkan basa-basa dan
Memperkaya hara

Tanah Mineral

10-20
Mengurangi fitotoksik asam organik
Meningkatkan basa-basa
Meningkatkan kadar hara makro dan mikro
Keterangan: Bebarapa amelioran dapat menggantikan fungsi amelioran lainnya. Misalnya, dengan pemberian kapur, pemberian abu dapat dikurangi dan sebaliknya.

Pemupukan sangat dibutuhkan karena kandungan hara gambut sangat rendah. Jenis pupuk yang diperlukan adalah yang mengandung N, P, K, Ca dan Mg. Walaupun KTK gambut tinggi, namun daya pegangnya rendah terhadap kation yang dapat dipertukarkan sehingga pemupukan harus dilakukan beberapa kali (split application) dengan dosis rendah agar hara tidak banyak tercuci. Penggunaan pupuk yang tersedianya lambat seperti fosfat alam akan lebih baik dibandingkan dengan SP36, karena akan lebih efisien, harganya murah dan dapat meningkatkan pH tanah
Penambahan kation polivalen seperti Fe dan Al akan menciptakan tapak jerapan bagi ion fosfat sehingga bisa mengurangi kehilangan hara P melalui pencucian. Tanah gambut juga kahat unsur mikro karena dikhelat (diikat) oleh bahan organik. Oleh karenanya diperlukan pemupukan unsur mikro seperti terusi, magnesium sulfat dan seng sulfat masing-masing 15 kg ha-1 tahun-1, mangan sulfat 7 kg ha-1 tahun-1, sodium molibdat dan borax masing-masing 0,5 kg ha-1 tahun-1. Kekurangan unsur mikro dapat menyebabkan kehampaan pada tanaman padi, tongkol kosong pada jagung atau polong hampa pada kacang tanah.

 
 Sekian dulu yea,, semoga bermanfaat

bagaimana pendapat anda mengenai blog ini?