Kamis, 04 Agustus 2011

Aplikasi Pestisida



By
Nurwansyah

            Pestisida diartikan sebagai obat atau racun yang terbuat dari bahan-bahan atau zat-zat yang telah diformulasikan dalam bentuk beranekaragam yang dapat membunuh atau mengurangi kerugian secara ekonomis pada tanaman budidaya akibat serangan organisme pengganggu tanaman yang meliputi hama, penyakit dan gulma. Formulasi bahan-bahan pestisida yang beredar dipasar digolongkan berdasarkan kemampuan suatu bahan atau zat-zat aktif yang terkandung didalamnya dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman yang digolongkan kedalam 5 golongan, yaitu :
1.      Herbisida merupakan kelompok pestisida yang khusus mengandung bahan atau zat-zat yang mampu mengendalikan gulma baik itu gulma rerumputan, teki-tekian, kayu-kayuan, berdaun lebar, dan berdaun sempit
2.      Fungisida merupakan kelompok pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan serangan jamur dan cendawan penyebab penyakit pada tanaman budidaya
3.      Nematisida adalah pestisida yang berfungsi mengendalikan serangan hama dari golongan cacing, ulat dan kawan sebangsanya hehehe bingung ....
4.      Insektisida merupakan pestisida yang diaplikasikan untuk mengendalikan hama dari golongan insekta seperti semut, serangga (bukan ANGGA, hehe yang punya nama Angga jangan tersinggung yea... maaf sebelumnya), lalat, lebah dll
5.      Rodentisida untuk mengendalikan hama tikus, orong-orong kalau bahasa saya kalau bahasa umumnya kurang paham saya nya
6.      Nurwantisida khusus untuk membunuh saya (just kidding biar gak terlalu fokus gitu jadi mudah dipelajari dan dipahami ,, kalau saya nyebutnya belajar nyatai) meskipun nyatai, ilmu nya tetep harus dapet..
            Nah, kalau sudah tahu golongan pestisida tentu kita bertanya, bentuk formulasi pestisidanya seperti apa? Bentuk formulasi pestisida pada garis besarnya ada 3 macam yang pertama bentuk formulasi cair pekat yang dilambangkan dikemasan dengan huruf “ EC”. Kedua, butiran (granula) dengan lambang huruf “G” dan yang ketiga bentuk tepung (wartabke powder yang biasanya di lambangkan pada kemasan produk pestisida dengan huruf “W atau WP”.
Cara mengaplikasikannya dari setiap bentuk formulasi berbeda namun dapat juga melalui penyemprotan (aplikasi yang paling banyak digunakan) seperti dengan pengenceran. Adapun cara mengaplikasikan pestisida kelapangan dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut :
1.      Penyemprotan
2.      Injeksi
3.      Fumigasi
4.      Dusting
5.      Penaburan
Namun pada prinsipnya, apapun cara aplikasinya tetap tujuannya adalah untuk mengendalikan OPT yang harus memeprhatikan penggunaan dosis, jenis OPT yang akan dikendalikan, jenis pestisida yang akan dipakai, kapan waktu pengaplikasiannya, dan cara aplikasi yang akan dipakai juga musti tepat atau yang dikenal dengan istilah 5 T (tepat dosis, tepat jenis pestisida, tepat waktu, tepat cara aplikasi dan tepat OPT yangkaan dikendalikan).

Tidak ada komentar:

bagaimana pendapat anda mengenai blog ini?