Kamis, 04 Agustus 2011

Kompos Sampah Kota “Faperta UIR” Alternatif Media Tanam


By :
Nurwansyah

1. Tanah Liat
            Merupakan tanah yang berasal dari endapan pegunungan, tanah liat adalah lapisan tanah yang mempunyai tekstur paling halus,sifatnya lengket, daya pegang air cukup kuat  (kayak ceker elang). Kalau dicampur sama pasir dan tanah humus cocok banget untuk media Persemaian Cangkok, Bonsai, dan Suplir.
2. Pasir
            Nah, kalau pasir pas banget jadi media tanaman Hidroponik sebagai ganti tanah media subtitusilah gitu.
3. Serbuk Gergaji
            Biasanya sich, dibuang gitu-gitu aja yea paling kenceng dibakar di tempat sampah. Padahal serbuk gergaji bisaloh jadi media tanam tanaman kayak anggrek atau jamur tiram. Lagian serbuk gerjagi awet gak mudah lapuk atau terurai gitu. Soalnya serbuk gergaji mengadung zat kimia seperti Lignin, Selulosa dan Hemiselulosa.
4.  Kertas
            Kertas bisa dijadiin media tanam jamur tiram yea kalo susah untuk cari serbuk gergaji, kan sama-sama berasal dari kayu. Yea gak? So, jangan dibuang yea kalau punya tumpukan buku dirumah, tapi harus disusun rapi biar gak jadi sarang nyamuk atau kecoak. Lumayan, bisa jadi bisnis kecil-kecilan
5. Arang Kayu
            Ini juga keren loh jadi medai anggrek, biasanya sich arang cuma jadi bahan untuk bikin sate, apalagi arang kelapa cucok banget untuk bara sate.
6.  Alang-Alang
            Mmm, semua petani pasti kenal ma yang atu ni... sibiang kerok masalah di lahan pertanian. Tapi biarpun gitu, bisa juga dijadiin media  tanam Jamur Merang. Alang-alang ternyata banyak mengadung unsur hara yang baik untuk pertumbuhan Jamur Merang. Wah wah wah... bisa ni jadi duit...
7. Kompos Sampah Kota “Faperta UIR”
            Kalau yang ini kebanggaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, produk yang satu ini asli buatan tangan-tangan mahasiswa-mahasiswi Faperta UIR. Ditanganin langsung sama dosen ahli Ir.Sulhaswardi,MP (lagi ngambil S3 di Pandang. Dosen yang satu ini jago banget soal perlindungan tanaman, dia juga dosen pembimbing aku loh) yang dibantu assistennya yang pinter Novra Villoga,SP.
            Hubungannya sama Kompos Sampah Kota ini udah jelas, selain punya kandungan unsur hara yang dibutuhin tanaman juga memiliki kandungan mikroorganisme baik bagi tanaman yang bisa meminimalkan serangan organisme pengganggu tanaman. Kan ditangani langsung sama ahlinya. Kandungan unsur hara kompos sampah kota “Faperta UIR” berdasarkan hasil pengujian yang dilakuin di Laboraturium Bioteknologi UIR  (2008) sebagai berikut :
Nitrogen : 1.19%
            Fospor : 0.1%
                        Kalium : 12.47%
                                    C/N Ratio : 19.10%
                                                pH : 8.4

            Kompos Sampah Kota yang diproduksi Faperta UIR ini, selain jadi pupuk organik juga bisa jadi media tanam untuk tanaman bunga kayak Aglomenia, trus bisa jadi media cangkok, juga persemaian bibit kayak cabe, dll.
            Kompos Sampah Kota “Faperta UIR” merupakan pupuk organik hasil dekomposisi sampah kota dengan campuran bahan-bahan organik lainnya yang berupa sisa-sisa tanaman (jagung dan kacang hijau, tanah, kedelai), pupuk kandang ayam serta bioaktivator jenis Stardek dan EM-4 yang diformulasikan untuk menghasilkan bahan organik yang memiliki berbagai macam manfaat baik bagi tanah maupun tanaman baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L)


Oleh
Nurwansyah
Tanaman cabai merah (Capsicum annum L) merupakan tanaman perdu keluarga terung-terungan (Solanaceae) yang berasal dari benua amerika tepatnya Negara Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa, dan Asia termasuk Indonesia. Tanaman cabai memiliki banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis atau spesies cabai saja salah satunya adalah cabai merah.
Berdasarkan taksonomi tumbuhan, tanaman cabai merah dalam kerajaan tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut : Devisio Spermatophyta (tumbuhan berbiji), Subdivisio Angiospermae (biji tertutup), Class Dicotyledonae (biji berkeping dua), subclass Sympetalae, Ordo Tubiflorae (solanales), Family Solanaceae, Genus Capsicum dan Spesies Capsicum annum L.
Tanaman cabai merah merupakan tanaman yang tumbuh dengan ketinggian 50-120 cm, berbentuk perdu dengan batang berkayu yang memiliki banyak cabang. Dari setiap cabang akan tumbuh bunga yang menjadi bakal buah cabai. Cabai merah memiliki sistem perakaran tunggang yang menyebar dan dangkal serta cabang akar banyak terdapat di permukaan tanah. Cabai memiliki warna daun yang umumnya hijau muda hingga gelap. Bentuk daun cabai merah lonjong dengan bagian ujung meruncing. Daun cabai terdiri dari tangkai, tulang daun menyirip dan helaian daun. Bunga cabai merah berwarna putih dan merupakan bunga lengkap yang memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Tipe bunga cabai merah ialah tipe berumah satu (monoceus) dengan bentuk bunga seperti terompet sebagai ciri khas keluarga solanaceae. Buah cabai berbentuk bulat panjang dengan warna hijau ketika muda dan berwarna merah ketika tua. Biji terdapat di dalam daging buah yang tersusun secara horizontal dengan alur yang jelas.
Cabai selain digunakan sebagai penyedap masakan, buah cabai juga dapat digunakan untuk keperluan industri bumbu masakan, industri makanan, dan obat-obatan atau untuk jamu, cabai mengandung zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk kesehatan manusia. Kandungan gizi cabai merah besar per 100 gr bahan menurut Direktorat Gizi, DepKes RI (1981) memiliki kadar air 90,9%, kalori 31,0 kal, protein 1,0 g, lemak 0,3 g, Karbohidrat 7,3 g, fosfor 24,0 mg, besi 0,5 mg, Vitamin A 470 SI, Vitamin C 18,0 mg, Vitamin B 0,05 mg dan berat yang dapat dimakan 85%.
Tanaman cabai akan tumbuh baik jika tanah kaya akan humus, gembur, dan drainase serta aerase baik karena cabai tidak tahan genangan air. Cabai dapat tumbuh pada daerat dataran rendah sampai tinggi dengan ketinggian 1-2.000 meter diatas permukaan laut. Curah hujan ideal untuk bertanam cabai adalah 1.000 mm/tahun dengan kelembapan antara 70-80%. Tanaman cabai memerlukan suhu antara 19-30 0C dengan suhu optimum 250C.
A. PENGOLAHAN LAHAN
Hal pertama yang perlu dilakuin sebelum membudidayakan cabai merah adalah pengolahan lahan yang akan dipergunakan. Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan tiga tahap yakni :
Tahap pertama : melakukan pembersihan/salinitasi lahan dari gulma yang dapat menggangggu tanaman pokok baik gulma rerumputan, teki maupun kayu-kayuan sehingga tanaman cabai dapat menerima sinar matahari penuh selama 8-11 jam.
Tahap Kedua : pengolahan lahan dan pembentukan bedengan. Pengolahan lahan dilakukan untuk memutus dan mengganggu siklus hidup Organisme Pengganggu Tanaman (OPT),  mengatur jarak tanam, menghindari genangan air saat musim hujan tiba-tiba. Sementara pembentukan bedengan pada umumnya arahnya dari timur ke barat agar tanaman mendapat sinar matahari yang cukup dengan panjang dan luas bedengan yang ideal. Bedengan yang ideal biasanya berukuran 10-12 meter dengan lebar 1 meter dan lebar parit 50 cm serta tinggi bedengan 60-70 cm.
Tahap ketiga : pemberian pupuk organik, pupuk organik sangat beranekaragam jenisnya sehingga pemilihan jenis pupuk organik yang akan digunakan tergantung selera anda. Namun, pada umumnya jenis pupuk organik yang dipakai adalah pupuk kandang ayam karena Kandungan unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang ayam sangat lengkap yang mengandung 2,71% Nitrogen, 6,31% Fospor dan 2,31 Kalium. Secara fisik pupuk kandang berperan membentuk agregat tanah yang berpengaruh besar terhadap porositas dan aerasi persediaan air dalam tanah. Secara kimia pupuk kandang berperan dalam penyerapan bahan yang bersifat racun bagi tanaman seperti Almunium (Al), Besi (Fe), dan Mangan (Mn) serta dapat meningkatkan pH tanah. Secara biologi  pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam tanah.
B. PERSEMAIAN CABAI MERAH
Persemaian dilakukan bersamaan dengan pembentukan bedengan. Sebelum melakukan persemaian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu benih yang akan digunakan (sebaiknya benih yang unggul/Varietas) dan luas lahan yang akan ditanam untuk mengetahui kebutuhan benih dan benih untuk penyulaman. Media semai sebaiknya berupa tanah humus dengan dicampur pupuk kandang perbandingannya 1:1 yang dimasukan kedalam polybag ukuran kecil dan diletakkan ke tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
C. PENANAMAN    
Secara umum, jarak tanam yang biasa digunakan dalam penanaman cabai merah adalah 70 cm dalam barisan dan 50 cm antar barisan  dan 75 X 50 cm dengan populasi 1.600-1.700 perhektar. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam dan setiap lubang tanam ditanami dengan satu bibit cabai merah. Perlu diingat dalam menanam cabai merah hanya sebatas leher akar saja agar tanaman terhindar dari kebusukan. Untuk tanaman cabai merah yang siap dipindahkan harus mencapai umur  25 -30 hari dengan mempunyai daun 4-6 helaian dan tinggi tanaman 6-8 cm. Penampilan tanaman bagus, pilih yang berdaun sehat, tidak bengkok, dan tidak terserang hama atau penyakit.
D. PENYULAMAN
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati dan mengalami pertumbuhan yang tidak baik serta terserang hama dan penyakit. Penyuluman yang baik dilakukan setelah 7-14 hari penanaman hal ini dilakukan untuk menyeragamkan pertumbuhan tanaman cabai.
E. PENYIRAMAN
Penyiraman tanaman cabai dilakukan setiap hari yaitu pagi dan sore hari jika turun hujan penyiraman cukup dilakukan sekali saja. Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembapan tanah dan meyediakan air bagi tanaman serta sebagai pelarut unsur hara sehingga tersedia bagi tanaman.
F. PEMUPUKAN SUSULAN
Pemupukan dalam budidaya sangat diharuskan terutama pada tanaman cabai khususnya cabai merah. Pemupukan susulan dapat dilakukan dengan pupuk an-organik baik pupuk tunggal maupun majemuk. Sebaiknya pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk majemuk NPK karena menyediakan unsur hara makro dan mikro yang lengkap sehingga dapat menunjang pertumbuhan tanaman cabai merah. selain itu, pupuk majemuk juga lebih mudah dalam aplikasinya, efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga kerja serta kandungan unsur hara yang seimbang. Pemupukan susulan pada tanaman cabai dilakukan melalui tiga tahap yakni bersamaan saat penanaman, ketika tanaman berumur 30  dan 60 hari setelah tanam. Pemupukan yang efisien dilakukan dengan cara melarutkan pupuk kedalam air dengan perbandingan kosentrasi  2-3 gr berbanding 1 liter air. Pemupukan sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
G. PEMASANGAN AJIR
Pemasangan ajir perlu dilakukan setelah tanaman cabai ditanam di bedengan untuk menghindari seerangan hama dan penyakit, mencegah tanaman roboh saat berbuah serta mempermudah proses penyiangan dan pemupukan yang terbuat dari bambu dengan tinggi kurang lebih 1,2 meter, lebar 2 cm dan tebal 1,2 cm. Ajir ditanam tidak boleh lebih dari 14 hari agar tidak merusak perakaran tanaman cabai. Dan di benamkan kedalam tanah dengan kedalaman kurang lebih 30 cm dengan jarak 10 cm dari pangkal batang dan diikat dengan tali plastik atau rapiah.
H. PEREMPELAN
Kegiatan perempelan bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai,  meminimalkan resiko serangan hama dan penyakit, memperkokoh tanaman dan mengoptimalkan sinar mahatari . Perempelan atau pembuangan dilakukan pada tunas aiar yang tumbuh diketiak daun dan bunga pertama pada tanaman cabai karena tidak produktif. Perempelan biasanya dilakukan 2-3 kali dan dilakukan pada pagi hari. Perlu diingat, perempelan jangan dilakukan terlalu awal,  sebab pertumbuhan cabang daun belum optimal.
 I. PEMANENAN
Pemanenan pada tanaman cabai merah tergantung dari varietas benih yang digunakan, pada umumnya berumur antara 80-95 hari yang dilakukan pada pagi hari antara pukul 08.00-09.00 karena buah cabai masih segar dan bobotnya maksimal. Pemanenan cabai dilakukan pada buah cabai yang memenuhi kreteria panen yakni berwarna merah mengkilap, ukuran buah maksimal dan keras. Untuk tujuan penjualan keluar daerah yang membutuhkan waktu 2-3 hari sebaiknya dilakukan pada buah yang masih berwarna coklat tua sehingga ketika sampai daerah tujuan telah berwarna merah dan tidak cepat busuk.

Pembungkusan Buah Pada Tanaman Hortikultura



Oleh :
Nurwansyah
Wahanapertanian edisi Agustus No.05

Pembungkusan adalah salah satu tindakan untuk meminimalkan gangguan hama dan penyakit pada tanaman khususnya tanaman hortikultura saat di pohon dan meminimalkan kerusakan buah pada saat pengangkutan ataupun penyimpanan sebagai tindakan pasca panen. Pembungkusan buah pada tanaman hartikultura khususnya ketika masih dipohon dilakukan sedini mungkin agar kerugian secara ekonomis dapat dihindari atau paling tidak meminimalisis kerugian ekonomis tersebut. Kegiatan pembungkusan ini sesuai mutlak harus dilakukan pada tanaman hortikultura sebab :
1.      Harga tanaman hortikultura berplugtuasi yaitu harga ditentukan oleh kualitas hasil tanaman hortikultura itu sendiri. Bila kondisi buah bagus, mulus, ukuran maksimal, bebas serangan hama dan penyakit serta minim penggunaan bahan-bahan kimia maka harga jual akan tinggi begitu pula sebaliknya jika kualitas buah jelek maka harga pun akan rendah dan bahkan tidak dapat dipasarkan. Dengan pembungkusan terhadap buah pada tanaman hortikultura akan memperbaiki kualista hasil yang karena dapat meminimalisir serangan hama dan penyakit, penggunaan bahan kimia dalam pengendalian, memaksimalkan ukuran buah, dan mempercepat proses fotosintesis terhadap buah.
2.      Tanaman hortikultura dibutuhkan dalam keadaan segar. Artinya dengan dilakukannya pembungkusan maka buah akan terlihat segar selalu yang dapat dilihat dari warna buah yang lebih cerah dari pada buah yang tidak dibungkus, kondisi kulit lebih mulus tentunya karena terlindungi dari sinar matahari yang berlebih serta penggunaan sinar matahari yang lebih maksimal di dalam pembungkus itu sendiri.
3.      Tanaman hortikultura sangat rentan terhadap gaya-gaya perusak dari luar. Gaya-gaya perusak dari luar dapat terjadi akibat benturan bahan dengan bahan (buah dengan buah dalam dipengangkutan), tempat penyimpanan dengan buah, panas matahari yang tinggi, suhu tinggi, serta curah hujan atau air yang tinggi. Dengan tindakan pembungkusan atau packing istilah baratnya semua itu dapat diminimalisir walaupun masih ada juga sich yang rusak juga pada akhirnya namun, jumlahnya sedikit kira-kira klo dari 100 ada 5 yang rusak gitu lah.
Pembungkusan buah pada tanaman Jambu Biji dan Buah Naga  dilakukan dengan cara :
1.      Dilakukan sedini mungkin pada buah yang telah berukuran minimal sebesar buah pimpong
2.      Buah terhindar dari seranga hama dan penyakit
3.      Kulit buah mulus
4.      Buang pusat buah atau bagian yang diujung buah untuk memaksimalkan unsur hara ke buah
5.      Bungkus buah tersebut dengan kertas koran yang dipotong segi emapt dengan ukuran disesuaikan yang telah di robek pada bagian tengah koran sedalam kurang lebih 3-10 cm
6.       Kemudian dibungkus kembali menggunakan plastik jenis DF atau FF atau yang lebih awam kertas bening lah tempat gula pasir
7.      Ikat plastik tersebut pada cabang atau ranting agar plastik tidak terjatuh dan sobekkan bagian bawah plastik untuk mengeluarkan air yang masuk kedalam plastik sehingga buah tidak busuk
Pembungkusan buah Belimbing dan Jambu Air yaitu :
1.      Pilihlah buah yang telah berukuran minimal sebesar ibu jari yang tidak terserang hama dan penyakit dan bagian kulit mulus atau tidak cacat
2.      Kemudian bungkus dengan plastik bening atau dalam bahasa pertaniannya plastik DF/FF
3.      Ikat pada ranting buah dengan simpul yang mudah dibuka tentunya untuk mempermudahkan pemanenan dan perlu diingat pada bagian bawah plastik harus dibuat sobekan untuk mengeluarkan air yang masuk kedalam plastik tersebut

Nilai-nilai yang terkandung pada tanaman Hortikultura
1.      Mengandung nilai estetika (kebudayaan) yaitu tanaman hortikultura mengandung nilai kebudayaan dan adat istiadat yang diyakini oleh suku-suku bangsa yang di percaya memiliki sebuah nilai tersendiri oleh mereka yang mempercatainya seperti kebudayaan dan adat istiada bali yang menggunakan bunga melati di telinganya. Saya juga gak tau apa maknanya yang jelas kita harus menghargai itu sebagai estetika (kebudayaan) mereka tentunya.
2.      Mengandung nilai keindahan yaitu memberikan keindahan pada lingkungan (ekosisosistem) yang memberikan kepuasan secara rohani kepada manusia. Contoh : tanaman bunga seperti aglomenia, adenium, anggrek dll dan kebun wisata buah-buahan.
3.      Mengandung nilai kesehatan (kandungan Gizi). Tanaman hortikultura memiliki kandungan gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia untuk menaga kondisi tubuh agat tetap sehat. Karena menurut penelitian, dengan mengkonsumsi buah dengan jumlah yang diajurkan setiap hari dapat menurunkan resiko terserang penyakit.
4.      Mengandung nilai seni yaitu dengan aneka macam bentuk pertumbuhan tanaman hortikultura memiliki nilai seni tersendiri ada yang bercabang kesamping dengan pertumbuhan yang lumayan rendah (2-7 meter), menghasilkan beranekaragam warna bunga, warna dan bentuk daun yang beranekaragam dan itu semua terjadi melalui alami dari sononya dan ada juga melalui seni yang dimiliki oleh pembudidaya yang disalurkan melalui tanaman khususnya tanaman hortikultura tentunya dengan berbagai macam teknik atau cara baik melalui pemangkasan, sambung dll.


Mengenal Cabai



Oleh
Nurwansyah

Cabai merupakan salah satu buah yang kaya manfaat. Fakta membuktikan bahwa ternyata anekan makanan Indonesia mayoritas didalamnya menggunakan cabai.  Kan, itu berarti cabai kata akan manfaat hehehe.. (sebenernya saya juga binggung entah iya entak tidak) Tapi, Kita harus berterima kasih banget ni sama  nenek Cristopher Columbus yang amat berjasa mengenalkan cabai ke masyarakat diluar habitatnya yaitu kawasan Amerika Tengah sekarang bernama Bolivia.
Nah, cerita cabai bisa sampai ke Indonesia itu berkat Oom Ferdinand Magellan (1480-1521). Dia sendiri adalah seorang pelaut berkebangsaan portugis.
Kandungan gizi cabai merah besar per 100 gr bahan adalah :
Memiliki Kadar Air 90,9%
            Kalori 31,0 Kal
            Protein 1,0 G
                        Lemak 0,3 G
                                    Karbohidrat 7,3 G
                                                Fosfor 24,0 Mg
                                                            Besi 0,5 Mg
                                                                        Vitamin A 470 Si
                                                                                    Vitamin C 18,0 Mg
                                                                                                Vitamin B 0,05 Mg
                                                                                          Yang dapat dimakan 85%.

Mafaat Cabai baik cabai merah maupun rawit diantaranya :
1.      Capsaicin  manfaatnya melancarkan sirkulasi darah, mengeuarkan zat mucokinetik (ledir di paru-paru), menyembuhkan otot tegang,  menyembuhkan penyakit pernafasan kayak bronkitis, influenza, sinusitis, dan asma.
2.      Kapsidin manfaatnya memperlancar sekresi asam lambung, mencegah infeksi sistem pencernaan
3.      Minyak astiri manfaatnya sebagai anti analgesik yaitu mengurangi rasa gatal, pegal, memperkecil resiko sesak nafas, sakit gigi, reumatik, dan ecooook.

Jenis cabai sendiri ada buanyak, mulai dari bentuk buah sampe nama latinnya yang ribet banget itu..
Sekedar untuk mengingatkan kembali, ini ada beberapa ragam tentang cabai
1.      Cabai Besar yaitu : cabai besar (Capsicum annum) terdiri dari Cabai Merah (Capsicum annum ver. Longum) yang jenisnya banyak ada cabai keriting, Hot Beauty, cabai tit/super, trus ada lagi Cabai Hijau (capsicum annum var. anuum) hampir tinggal cabai dieng/gondol
2.      Cabai Kecil/ Rawit (capsicum frutescens L)
3.      Paprika hehehe saya gak tau nama latinnya... maaf yea para pembaca

Klasifikasi Taksonomi Cabai Merah
Kingdom Plantae
            Devisio Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
                        Subdivisio Angiospermae (Biji Tertutup)
                                    Class Dicotyledonae (Biji Berkeping Dua)
                                                Subclass Sympetalae
                                                            Ordo Tubiflorae (Solanales)
                                                                        Family Solanaceae
                                                                                    Genus Capsicum
                                                                                Spesies Capsicum annum L

Klasifikasi Cabai Merah Besar
Kingdom Plantae
            Devisio Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
                        Subdivisio Angiospermae (Biji Tertutup)
                                    Class Dicotyledonae (Biji Berkeping Dua)
                                                Subclass Sympetalae
                                                            Ordo Tubiflorae (Solanales)
                                                                        Family Solanaceae
                                                                                    Genus Capsicum
                                                                      Spesies Capsicum annum var. logum


Klasifikasi Cabai Merah Kriting
Kingdom Plantae
            Devisio Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
                        Subdivisio Angiospermae (Biji Tertutup)
                                    Class Dicotyledonae (Biji Berkeping Dua)
                                                Subclass Sympetalae
                                                            Ordo Tubiflorae (Solanales)
                                                                        Family Solanaceae
                                                                                    Genus Capsicum
                                                                      Spesies Capsicum annum var. annum

Klasifikasi Taksonomi Cabai Rawit/Kecil
Kingdom Plantae
            Divisio Spermatophyta (menghasilkan biji)
                        Sub Divisio Angiospermae
                                    Class Dicotyledonae (tumbuhan berkeping dua)
                                    Subclass Asteridae
                                                Ordo solanales (tubiflora)
                                                            Famili Solanaceae
                                                                        Genus Capsicum
                                                                                    Spesies Capsicum frutescens L

Klasifikasi Taksonomi Paprika
Kingdom Plantae
            Divisio Spermathophyta (Menghasilkan biji)
                        Class Dicotyledonae
                                    Sub Class Asteridae
                                                Ordo Solanales
                                                            Family Salanaceae
                                                                        Genus Capsicum
Spesies Capsicum annum var. grossum






bagaimana pendapat anda mengenai blog ini?