Selasa, 10 Mei 2011

PENGGOLONGAN GULMA


Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma digolongkan ke dalam dua golongan utama:
·        Gulma Darat (terrestrial weeds)
·        Gulma Air (Aquatic weeds)
Berdasarkan bentuk daunnya, gulma digolongkan menjadi:
1)      Gulma berdaun sempit (grasses)
-          Panjang daun jauh melebihi lebar daun
-          Monokotil
-          Mis:  Eleusine indica, Paspalum conjugatum
2)      Gulma berdaun lebar (broad leaved weeds)
-          Dikotil
-          Mis:  Asystasia intrusa, Lantana camara
3)      Gulma teki (sedges)
-          Batang berbentuk segitiga atau non silindris
-          Bentuk daun sempit dan memanjang
-          Mis: Cyperus rotundus, Cyperus iria
Berdasarkan siklus hidupnya, gulma digolongkan menjadi:
1)      Gulma setahun, atau gulma semusim ( annual weeds)
-          Gulma berkecambah, tumbuh, berbunga dan mati hanya dalam waktu setahun atau semusim
-          Mis: Ageratum conyzoides
2)      Gulma dua tahunan, atau gulma bermusim ganda ( biennial weeds)
-          Pada tahun pertama tumbuhan membentuk struktuk vegetatif, baru pada tahun/musim berikutnya membentuk struktur generatif
-          Mis:  Plantago mayor
3)      Gulma Tahunan (perennial weds)
-          Gulma menyelesaikan siklus hidupnya bertahun-tahun
-          Menghasilkan bunga, buah dan biji lebih dari satu kali selama hidupnya
-          Umumnya mendominasi ekosistem alami
-           Merupakan competitor yang kuat, karena memiliki akar yang pembentukannya meluas.
Berdasarkan struktur batangnya, gulma digolongkan menjadi:
1.      Herba
-          Tumbuhan kecil yang tidak berkayu
-          Mis:  Cleome sp
2.      Perdu
-          Tumbuhan pendek tetapi berkayu
-          Mis: Artemisia vulgaris, Hydrophila erecta
3.      Semak
-          Tumbuhan yang terdiri dari beberapa batang membentuk satu kelompok
-          Mis:   Lantana camara
Ekologi Gulma 1:Dinamika Populasi dan Komunitas Gulma
v  Gulma adalah bagian dari system yang dinamis
v  Gulma mempengaruhi praktek budidaya
o   Sebelum era herbisida berkembang pesat, kebutuhan dalam menghadapi gulma merupakan faktor  yang penting dalam perkembangan dan pengunaan mesin-mesin pertanian
o   Mesin-mesin pengolahan tanah merupakan sarana yang efektif dalam mengganggu pertumbuhan atau mengpertumbuhan atau menghancurkan guhancurkan gulma dengan mencincang dan membenamkannya ke dalam tanah.
o   Mesin-mesin berat seperti mesin panen, juga di desain untuk pengendalian gulma
o   Alasan utama untuk menanam tanaman budidaya dalam jalur adalah untuk memudahkan mesin-mesin tersebut beroperasi.
o   Rotasi tanaman juga merupakan cara penting untuk meminimumkan kerusakan/kehilangan hasil oleh gulma
v  Akan tetapi, tersedianya herbisida telah menyelubungi kepentingan dari pencegahan (preventif) dan kefahaman ekologi dari hubungan antara gulma dan tanaman budidaya.  Kenyataan adalah, praktek budidaya memberi pengaruh terhadap gulma. 
o   Terjadi perubahan komposisi gulma karena pengendalian yang selektif dari herbisida.
EKOLOGI GULMA-TANAMAN BUDIDAYA
Ø  Tujuan:  kefahaman akan hubungan antara asosiasi gulma dengan praktek budidaya dan fungsi dari ekosistem tersebut.
Ø  Suatu biosistem merupakan hasil interaksi antara komponen biotik dan abiotik
Ø  Fokus utama kita dalam ekologi gulma—tanaman budiday a adalah: spesies (organisma), populasi, komunitas dan system timbal baliknya.  Karenanya, adalah penting untuk memahami ciri-ciri dan sifat-sifat dari masing-masing individu organisma, populasi dan komunitas.
Pandangan dari Sudut Gulma
Ù  Suatu lahan, yang menurut pandangan kita terlihat seragam, tidaklah demikian dari sudut pandang benih tanaman, maupun biji gulma. 
Ù  Gundukan tanah atau bumbunan dapat memberikan lingkungan mikro yang berbeda dalam hal suhu, kebasahan/kekeringan tergantung dari arah kemiringan.
Ù  Lebih-lebih lagi kalau terjadi perbedaan-perbedaan akibat adanya penutupan-penutupan tanah, maka perbedaan tersebut menjadi besar dan sangat nyata bagi benih/bibit  tanaman budidaya dan gulma.
Ù  Karena kebanyakan benih gulma berkecambah pada atau sedikit di bawah permukaan tanah, maka perbedaan suhu dan kelembaban dapat berakibat nyata pada perkecambahan.
Ù  Dari sudut cahaya dan CO2, unsur-unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, juga dapat berubah karena perubahan vegetasi yang ada.
Ù  Jelaslah, factor abiotik juga dapat berbeda nyata antara biji/bibit suatu gulma dengan yang lainnya.
Ù  Karena lingkungan demikian bervariasi, gulma-gulma yang memiliki persyaratan tumbuh tertentu akan tumbuh pada tempat tertentu.  Hal ini menerangkan mengapa kita mendapatkan campuran berbagai gulma pada suatu lahan.
Niche Ekologi dari Gulma
Ù  Kehadiran gulma juga member pengaruh pada lingkungan.
o   Perkecambahan, pertumbuhan, dan matinya gulma mengubah kelembaban, suhu, nutrisi, dan  bahan organik  tanah. 
Ù  Karenanya, “penghilangan” suatu gulma dengan cara apa saja akan menyebabkan kekosongan dalam ekosistem tersebut.  Kekosongan tersebut akan segera diisi oleh gulma lainnya, kecuali jika terjadi perubahan pada sistem produksi (biasanya oleh manusia).
Ù  Kesadaran akan hal ini merupakan prinsip ekologi yang mendasar terhadap pendekatan mengenai penanganan gulma.
Ù  Kita telah melihat bahwa lingkungan adalah bervariasi dan kemampuan tanaman untuk memanfaatkan lingkungan tergantung pada bentuk pertumbuhannya, yang juga sangat bervariasi.
o   Hal ini menerangkan mengapa terjadi campuran gulma di suatu lokasi.
Ù  Campuran ini tidak bersifat statis.  Ia bereaksi terhadap lingkungan dan juga memberikan aksi.
Ù  Untuk memahami mengapa dan bagimana campuran dari spesies gulma berubah, pertama-tama perlu difahami bagaimana hadirnya suatu spesies baru.
Konsep Faktor Pembatas
Ù  Secara alamiah, organism dikendalikan oleh:
o   Kuantitas dan keragaman material dengan persyaratan minimum dan factor fisik yang kritis.
o   Batas toleransi dari suatu organisma terhadap komponen-komponen dari lingkungan.
Ù  Aspek dinamik dari tanaman (bereaksi terhadap aksi lingkungan) mengurangi tekanan dari faktor pembatas.
Ù  Perubahan-perubahan (reaksi) yang dilakuan tumbuhan terhadap  dirinya pada akhirnya akan melibatkan perubahan genetik.
Ù  Artinya, terjadi perubahan genetik sebagai akibat adaptasi terhadap factor lingkungan.
Spesiasi Terjadi dengan: Allopatrik dan Sympatrik
Ø Allopatrik:  situasi dimana individu atau sekumpulan tanaman terpisah jauh dari induknya pada kisaran geografi yang jauh dan berbeda; yang lambat laun terjadi perubahan genetik yang mendasar sehingga tidak dapat lagi terjadi interbreeding dengan rumpun induknya.
Ø Dengan kata lain, allopatrik adalah proses pembentukan spesies sebagairespon terhadap pengaruh luar dari tanaman.
Ø Sympatrik merupakan spesiasi yang terjadi karena perubahan dari dalam, misalnya sebagai akibat dari poliploidi, hibridisasi, fertilisasi sendiri,dan reproduksi aseksual.
Ø Terjadinya allopatrik melibatkan waktu yang lama, sedangkan sympatrik terjadi dalam waktu yang singkat.
Ù  Gulma mengalami kondisi-kondisi yang sangat merangsang terjadinya spesiasi.  Umumnya tanpa disengaja benih/bagian dari gulma dapat berpindah ke tempat yang sangat jauh, disamping dilengkapi dengan alat-alat untuk terbawa jauh.
Ù  Gangguan dan perubahan yang terus menerus yang terjadi pada lahan pertanian menyebabkan peluang yang cukup besar untuk terjadinya hibridisasi.
Ù  Dengan demikian, sebagimana dilaporkan dalam literature, terjadi perubahan-perubahan spesies gulma dari masa ke masa.
v  Ecotype:  adaptasi yang dilakukan oleh gulma pada suatu tempat yang menyebabkannya berbeda dengan asalnya/tempat lain yang masih dalam kisaran geografis yang sempit.  Perbedaan pada ecotype ini biasanya terlihat pada bentuk pertumbuhan.
POPULASI
Ù  Populasi merupakan kumpulan dari beberapa individu yang sejenis
Ù  Populasi memiliki karakteristik seperti: kepadatan, distribusi umur, bentuk pertumbuhan, daya adaptasi, persistensi, penyebaran, laju kelahiran dan kematian.
Ù  Kepadatan gulma adalah penentu dari kebutuhan akan pengendaliannya.

v  carrying capacity
EKOSISTEM GULMA-TANAMAN BUDIDAYA (AGROEKOSISTEM)
v  Agroekosistem adalah komunitas gulma – tanaman budidaya dan lingkungan abiotik yang berperan bersama.
v  Kita tidak dapat menangani gulma secara efektif tanpa memahami hubungan antara tanaman dan lingkungannya termasuk manusia.
v  Komunitas gulma merupakan cerminan dari tanaman yang dibudidayakan, pengolahan tanah yang dilakukan dan keadaan lingkungan.
SUKSESI EKOLOGI
v  Secara umum suksesi dapat diartikan sebagai penggantian spesies
v  Penggantian ini merupakan hasil dari aksi yang dilakukan oleh komunitas, yaitu komponen biotic dari sistem tersebut
v  Air, nutrisi, dan faktor fisik lain dari lingkungan dapat mempengaruhi laju perubahan dan tingkat keseimbangan akhir yang diperoleh; akan tetapi, komponen biotiklah yang lebih memodifikasi dan merubah lingkungan sehingga merangsang suksesi.
Dominansi
v  Dominansi oleh segelintir spesies adalah cirri umum dari komunitas tanaman.
v  ‘Penghilangan’ spesies dominan bersifat lebih merusak terhadap lingkungan dibandingkan dengan yang tidak dominan.
v  Jadi pengendalian gulma itu sendiri menciptakan keragaman lingkungan untuk diisi oleh gulma-gulma lain, kecuali diisi oleh tanaman budidaya.
KONSEP DAN KESIMPULAN
ü  Gulma hadir karena adanya niche ekologi untuk mereka
ü  Kebanyakan masalah gulma setahun memiliki strategi survival yang didasarkan pada produksi benih dalam jumlah banyak
ü  Kebanyakan masalah gulma tahunan memiliki strategi yang didasarkan pada kemampuan kompetisi yang kuat
ü  Pertanian modern merangsang populasi gulma untuk melampaui ‘carrying capacity’ dari suatu lahan.

Tidak ada komentar:

bagaimana pendapat anda mengenai blog ini?